KARAKTERISTIK AGENT FISIK
Agent
fisik adalah agent tidak hidup bersifat fisik yang dapat menyebabkan penyakit.
Agent fisik terdiri dari suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi,
tekanan, panas, dan trauma mekanik (pukulan, tabrakan).
1.
Suhu
Suhu adalah besaran
yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk
mengukur suhu adalah thermometer. Tubuh manusia akan selalu berusaha
mempertahankan keadaan normal dengan suatu system tubuh yang sempurna sehingga
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi di luar tubuh
tersebut. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan dirinya dengan temperature luar
adalah jika perubahan temperature luar tubuh tersebut tidak melebihi 20 % untuk
kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin dari keadaan normal tubuh.
Keseimbangan panas suhu
tubuh manusia selalu dipertahankan hamper konstan/menetap oleh suatu pengaturan
suhu pada tubuh manusia. Suhu menetap ini adalah akibat keseimbangan antara
panas yang dihasilkan didalam tubuh sebagai akibat metabolisme dan pertukaran
panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar. Dalam hal ini darah sangat
berperan dalam membawa panas dari tubuh dalam ke kulit sehingga panas
dihamburkan kesekitarnya.
Adapun suhu
tubuh dihasilkan dari :
1) Laju metabolisme basal (basal metabolisme rate, BMR) di semua sel
tubuh.
2) Laju cadangan metabolisme yang disebabkan aktivitas otot (termasuk
kontraksi otot akibat menggigil).
3) Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormon tiroksin dan sebagian
kecil hormon lain, misalnya hormon pertumbuhan (growth hormone dan
testosteron).
4) Metabolisme tambahan akibat pengaruh epineprine, norepineprine,
dan rangsangan simpatis pada sel.
5) Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam
sel itu sendiri terutama bila temperatur menurun.
Suhu tubuh normal manusia:
Suhu tubuh manusia diatur oleh system thermostat di dalam otak
yang membantu suhu tubuh yang konstan antara 36.5˚C dan 37.5˚C. Suhu tubuh
normal manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu
tubuh kita akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam
aktivitas. Dan pengukuran yang diambil dengan berlainan posisi tubuh juga akan
memberikan hasil yang berbeda. Pengambilan suhu di bawah lidah (dalam mulut)
normal sekitar 37 ˚C, sedang diantara lengan (ketiak) sekitar 36.5 ˚C sedang di
rectum (anus) sekitar 37.5 ˚C.
Gangguan Kesehatan Akibat
Suhu Tubuh:
a.
Demam
Demam dapat terjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak
mampu untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas, yang
mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal. Demam biasanya tidak berbahaya
jika berada pada suhu di bawah 39°C. Davis dan Lentz (1989) merekomendasikan
untuk menentukan demam berdasarkan beberapa pembacaan suhu dalam waktu yang
berbeda pada satu hari dibandingkan dengan suhu normal orang tersebut pada
waktu yang sama, di samping terhadap tanda vital dan gejala infeksi.
b. Kelelahan Akibat Panas
Kelelahan akibat panas terjadi bila diaforesis yang banyak
mengakibatkan kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan. Disebabkan
oleh lingkungan yang terpajan panas. Tanda dan gejala kurang volume cairan
adalah hal yang umum selama kelelahan akibat panas. Tindakan pertama yaitu
memindahkan klien ke lingkungan yang lebih dingin serta memperbaiki
keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Hipertermia
Peningkatan suhu tubuh sehubungan dengan ketidakmampuan tubuh
untuk meningkatkan pengeluaran panas atau menurunkan produksi panas
adalah hipertermia. Setiap penyakit atau trauma pada hipotalamus dapat
mempengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan adalah kondisi
bawaan tidak dapat mengontrol produksi panas, yang terjadi ketika orang yang
rentan menggunakan obat-obatan anastetik tertentu.
d.
Hipotermia
Pengeluaran panas akibat paparan
terus-menerus terhadap dingin mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memproduksi
panas, mengakibatakan hipotermia.
Hipotermia diklasifikasikan melalui pengukuran
suhu inti:
- Ringan: 33°C-36°C
- Sedang: 30°C-33°C
- Berat: 27°C-30°C
- Sangat berat: <30°C
e.
Heat Cramps
Heat cramps, adalah
kondisi mengancam jiwa dimana suhu tubuh mencapai lebih dari 400C
atau lebih. Heat stroke dapat disebabkan karena kenaikan suhu lingkungan
, atau aktivitas yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Dengan tanda dan gejala
sebagai berikut :
- Tidak berkeringat. Jika head stroke disebabkan oleh suhu lingkungan yang sangat panas, maka kulit cenderung terasa panas dan kering
- Kemerahan pada kulit
- Gejala saraf lain, misalnya kejang, tidak sadar, halusinasi
f.
Heat
Exhaustion
Heat exchaustion, adalah
kelelahan karena panas, yakni suatu keadaan yang terjadi akibat terkena panas
selama berjam-jam, dimana hilangnya banyak cairan karena berkeringat
menyebabkan kelelahan, tekanan darah rendah dan kadang pingsan. Dengan tanda
dan gejala sebagai berikut :
- Kecemasan yang meningkat, serta badan basah kuyup karena keringat.
- Kulit menjadi dingin, pucat, dan lembab,
- Penderita menjadi linglung / bingung hingga terkadang pingsan.
g. Heat Stroke
Heat stroke,adalah suatu
keadaan yang bias berakibat fatal, yang terjadi akibat terpapar panas dalam
waktu yang sangat lama, dimana penderita tidak dapat mengeluarkan keringat yang
cukup untuk menurunkan suhu tubuhnya. Jika tidak segera diobati, bias
menyebabkan kerusakan yang permanent atau kematian. Dengan tanda dan gejala
sebagai berikut :
- Sakit kepala, perasaan berputas (vertigo).
- Denyut jantung meningkat dan bias mencapai 160-180 kali/menit (normal 60-100 kali/menit).
- Suhu tubuh meningkat sampai 400-410C, menyebabkan perasaan seperti terbakar.
Pencegahan:
Cara pencegahan tekanan panas dapat dilakukan dengan
berbagai cara antara lain:
a)
Memperbaiki aliran udara atau sistem ventilasi yang
lebih sempurna.
b) Mereduksi tekanan panas dilingkungan kerja yang ada
sumber panasnya, sehingga diperoleh efisiensi kerja yang baik.
c)
Penerapan teknologi pengendalian untuk menurunkan suhu
basah dibawah nilai ambang batas.
d) Penggunaan teknis perlindungan agar tidak terpapar
terhadap tekanan panas dan pemeliharaan kesegaran jasmani.
e)
Penyediaan air minum yang cukup untuk keseimbangan
cairan tubuh.
f)
Penyesuaian berat ringan pekerjaan.
2.
Kelembaban
Kelembaban udara adalah tingkat kebasahan udara karena
dalam udara air selalu terkandung dalam bentuk uap air. Kandungan uap air dalam
udara hangat lebih banyak daripada kandungan uap air dalam udara dingin. Kalau
udara banyak mengandung uap air didinginkan maka suhunya turun dan udara tidak
dapat menahan lagi uap air sebanyak itu. Uap air berubah menjadi titik-titik
air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat dikandungnya disebut udara
jenuh.
Penyakit karena
kelembaban kebanyakan adalah yang disebabkan jamur, karena kelembaban pada
pakaian yang tidak bisa dikeringkan dengan baik, menyebabkan jamur kulit
seperti di selangkangan, sela jari kaki, lipat payudara.
3.
Kebisingan
Bising
adalah campuran dari berbagai suara yang tidak dikehendaki ataupun yang merusak
kesehatan.
Jenis-jenis
kebisingan yang sering ditemukan meliputi:
·
Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi
yang luas (steady state, wide band noise), misalnya mesin-mesin, kipas
angin, dapur pijar dan lain-lain.
·
Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi
sempit (steady state, narrow band noise), misalnya gergaji sirkuler,
katup gas dan lain-lain.
· Kebisingan
terputus-putus (intermittent), misalnya lalu lintas, suara kapal terbang
di lapangan udara.
· Kebisingan
impulsive (impact or impulsive noise), seperti pukulan palu, tembakan
bedil, atau meriam, ledakan.
· Kebisingan
impulsive berulang, misalnya mesin tempa di perusahaan
Keputusan Menteri
Lingkunagan Hidup dalam (SK Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor
KEP.48/MENLH/11/1996) menyebutkan nilai baku timgkat Kebisingan untuk
kawasan/lingkungan kegiatan yaitu:
Tabel.2.3 : Nilai Baku Tingkat
Kebisingan Untuk
Kawasan/Lingkungan Kegiatan
Peruntukan Kawasan/lingkungan kegiatan
|
Tingkat kebisingan (dB)
|
A. Peruntukan Kawasan
|
|
1.
Perumahan/pemukiman
|
55
|
2.
Perdagangan/jasa
|
70
|
3.
Perkantoran
|
65
|
4.
Taman (Ruang Terbuka Hijau)
|
50
|
5.
Industri
|
70
|
6.
Kantor Pemerintahan
|
60
|
7.
Tempat Rekreasi
|
70
|
8.
Khusus:
|
|
a. Bandar Udara
|
70
|
b. Pelabuhan Laut
|
70
|
c. Stasiun Kereta api
|
70
|
d. Cagar Budaya
|
60
|
B. Lingkungan Kegiatan
|
|
1.
Rumah Sakit dan Sejenisnya
|
55
|
2.
Sekolah Dan Sejenisnya
|
55
|
3.
Tempat Ibadah dan Sejenisnya
|
55
|
Pengaruh
kebisingan terhadap kemungkinan timbulnya gangguan terhadap kesehatan sangat
dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu intensitas kebisingan, frekuensi
kebisingan, lamanya seorang berada ditempat bising, sifat bising, umur dan
kepekaan seseorang terhadap paparan bising. Intensitas kebisingan yang melebihi
ambang batas akan menyebabkan penurunan yang serius pada kondisi kesehatan
seseorang khususnya gangguan pendengaran, dan bila berlangsung lama akan
menyebabkan kehilangan pendengaran sementara, yang lambat laun dapat
menyebabkan kehilangan pendengaran permanen.
Intensitas kebisingan yang tinggi dan melebihi NAB mempunyai efek yang
merugikan kepada daya kerja meliputi:
a. Gangguan komunikasi
Kebisingan dapat menggangu percakapan sehingga akan mempengaruhi komunikasi
yang sedang berlangsung (tatap muka/via telepon). Risiko potensial kepada
pendengaran terjadi apabila komunikasi pembicaraan harus dijalankan dengan
berteriak. Gangguan komunikasi ini menyebabkan terganggunya pekerjaan bahkan
mungkin terjadi kelelahan, terutama pada peristiwa penggunaan tenaga baru.
b. Gangguan Tidur
Kualitas tidur seseorang dapat dibagi menjadi beberapa tahap mulai dari
tahap terjaga sampai tidur lelap. Kebisingan bisa menyebabkan gangguan dalam
bentuk perubahan tahap tidur, gangguan yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain motivasi bangun, kenyaringan, lama kebisingan, fluktuasi
kebisingan dan umur manusia.
c. Gangguan Psikologis
Kebisingan bisa menimbulkan gangguan psikologis seperti kejengkelan,
kecemasan dan ketakutan. Tergantung pada intensitas, frekuensi, perioda, saat
dan lama kejadian, kompleksitas spektrum/kegaduhan dan ketidakteraturan
kebisingan.
d. Gangguan Produktifitas Kerja
Kebisingan dapat menimbulkan gangguan terhadap pekerjaan yang sedang
dilakukan seseorang melalui gangguan psikologis dan gangguan konsentrasi sehingga
menurunkan produktifitas kerja.
e. Gangguan Mental Emosional
Gangguan ini berupa terganggunya kenyamanan hidup, mudah marah dan menjadi
lebih peka atau mudah tersinggung.
f.
Gangguan
Kesehatan
Kebisingan berpotensi untuk mengganggu kesehatan manusia apabila manusia
terpapar suara keras dalam suatu periode yang lama dan terus menerus.
g. Gangguan Fisiologi
Kebisingan dapat menimbulkan gangguan terhadap sistim jantung dan peredaran
darah melalui mekanisme hormonal yaitu diproduksinya hormon adrenalin, dapat meningkatkan
frekuensi detak jantung dan tekanan darah. Kejadian ini termasuk gangguan
kardiovaskuler.
Pengendalian Kebisingan:
a. Pengendalian pada Sumber
Pengendalian kebisingan pada sumber mencakup:
1)
Perlindungan pada peralatan, struktur dan
pekerja dari dampak bising.
2)
Pembatasan tingkat bising yang boleh
dipancarkan sumber (Sasongko, 2000).
b. Pengendalian Pada Media Rambatan
Pengendalian pada lintasan (media rambatan)
adalah pengendalian diantara sumber dan penerima kebisingan. Prinsip pengendaliannya
adalah dengan melemahkan intensitas kebisingan yang merambat dari sumber ke penerima
dengan cara membuat hambatan-hambatan. Ada 2 cara pengendalian kebisingan pada
lintasan yaitu out door noise control dan indoor noise control.
1) Outdoor
Noise Control
Pengendalian kebisingan di luar sumber suara
adalah mengusahakan menghambat rambatan suara di luar ruangan sedemikian rupa
sehingga intensitas suaranya menjadi lemah.
2) Indoor
Noise Control
Pengendalian di dalam ruang sumber suara
adalah usaha menghambat rambatan suara atau kebisingan di dalam ruangan atau
gedung sehingga intensitas suara menjadi lemah.
4.
Radiasi
Dalam fisika,
radiasi mendeskripsikan setiap proses di mana energi
bergerak melalui media atau melalui ruang, dan akhirnya diserap oleh benda
lain.
a. Radiasi ionisasi
Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel.
Secara umum, hal ini melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang
akan memberikan muatan (positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem
biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker.
Jenis radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif
peluruhan radioaktif
dan sampah. Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan sinar gamma.
radiasi tersebut ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan
sumber radioaktif dan menemukan bahwa sinar menghasilkan memukul tiga daerah
yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah satu dari mereka
bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini,
Rutherford menyimpulkan radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Beliau memberi
nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani yaitu alfa, beta, dan gamma.
peluruhan alfa
Peluruhan Alpha adalah jenis peluruhan radioaktif
di mana inti atom
memancarkan partikel alpha, dan dengan demikian mengubah (atau
'meluruh') menjadi atom
dengan nomor
massa 4 kurang dan nomor atom 2 kurang. Namun, karena massa partikel yang
tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang rendah, partikel
alfa dapat dihentikan dengan selembar kertas (atau kulit).
peluruhan beta
Peluruhan beta adalah jenis peluruhan radioaktif
di mana partikel beta (elektron atau positron) dipancarkan.
Radiasi beta-minus (β⁻)
terdiri dari sebuah elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang terionisasi daripada alfa, tetapi lebih
daripada sinar
gamma. Elektron
seringkali dapat dihentikan dengan beberapa sentimeter logam. radiasi ini
terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton dalam nukleus, melepaskan partikel
beta dan sebuah antineutrino.
Radiasi beta plus (β+) adalah emisi positron. Jadi,
tidak seperti β⁻,
peluruhan β+ tidak dapat terjadi dalam isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih
besar daripada massa
proton.
peluruhan β+ hanya dapat terjadi di dalam nukleus ketika
nilai energi yang mengikat dari nukleus induk lebih kecil dari nukleus.
Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi konversi proton menjadi neutron, positron dan antineutrino,
dan ke energi kinetik dari partikel-partikel
peluruhan gamma
Radiasi gamma atau sinar gamma
adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik yang diproduksi
oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya
seperti penghancuran elektron-positron. Radiasi gamma terdiri dari foton dengan frekuensi
lebih besar dari 1019 Hz. Radiasi gamma bukan elektron atau neutron sehingga
tidak dapat dihentikan hanya dengan kertas atau udara, penyerapan sinar gamma
lebih efektif pada materi dengan nomor atom
dan kepadatan yang tinggi. Bila sinar gamma
bergerak melewati sebuah materi maka penyerapan radiasi
gamma proporsional sesuai dengan ketebalan permukaan materi tersebut.
b. Radiasi non-ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi
yang tidak membawa energi yang cukup per foton untuk
mengionisasi atom
atau molekul.
Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari radiasi
elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz,
cahaya inframerah,
dan cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya
baru-baru ini telah dipelajari. Alih-alih membentuk ion berenergi ketika
melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup hanya untuk
mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom.
Namun demikian, efek biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi
non-ionisasi
·
Radiasi Neutron
Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri
dari neutron bebas. Neutron ini bisa mengeluarkan selama baik spontan atau
induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir, atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak
mengionisasi atom dengan cara yang sama bahwa partikel bermuatan seperti proton
dan elektron tidak (menarik elektron), karena neutron tidak memiliki muatan.
Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat
isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong radioaktivitas dalam materi
yang sebelumnya non-radioaktif. Proses ini dikenal sebagai aktivasi neutron.
Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang
menyebar dalam udara kosong atau dalam materi. Radiasi EM memiliki komponen medan
listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus dan ke
arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke
dalam jenis menurut frekuensi gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang
radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, radiasi inframerah,
cahaya yang terlihat, radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma.
Dari jumlah tersebut, gelombang radio memiliki panjang
gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki terpendek. Sebuah jendela kecil frekuensi,
yang disebut spektrum
yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat dengan mata berbagai organisme,
dengan variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan momentum, yang
dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi.
·
Cahaya
Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang
gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar 400-700 nm), atau sampai
380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap cahaya sebagai radiasi elektromagnetik dari semua panjang
gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda
memancarkan energi panas dalam bentuk gelombang elektromagnetik. radiasi infra merah
dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh radiasi
termal, seperti panas
dan cahaya yang
dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya. Radiasi termal dihasilkan
ketika panas dari
pergerakan partikel
bermuatan dalam atom
diubah menjadi radiasi elektromagnetik. Gelombang
frekuensi yang dipancarkan dari radiasi
termal adalah distribusi probabilitas tergantung hanya pada suhu, dan untuk
benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck.
hukum Wien
memberikan frekuensi
paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzmann
memberikan intensitas panas.
Penggunaan Radiasi:
Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan,
dan penelitian.
sinar X,
misalnya, melalui otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan
padat. Properti sinar
X ini memungkinkan dokter untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang mungkin
tumbuh dalam tubuh. Dokter juga menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan
zat radioaktif
dan pemantauan radiasi yang dilepaskan sebagai bergerak melalui substansi
tubuh.
Semua sistem komunikasi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik. Variasi intensitas
radiasi berupa perubahan suara, gambar, atau informasi lain yang sedang
dikirim. Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang
radio atau gelombang mikro dengan membuat gelombang
bervariasi sesuai variasi suara.
Para peneliti menggunakan atom radioaktif
untuk menentukan umur bahan yang dulu bagian dari organisme
hidup. Usia bahan tersebut dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah karbon radioaktif
mengandung dalam proses yang disebut penanggalan radiokarbon.
Kalangan ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai atom pelacak untuk
mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.
Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam
proses yang disebut analisis aktivasi neutron. Dalam proses ini, para ilmuwan
membombardir contoh zat dengan partikel yang disebut neutron. Beberapa
atom dalam sampel menyerap neutron dan menjadi radioaktif.
Para ilmuwan dapat mengidentifikasi elemen-elemen dalam sampel dengan
mempelajari radiasi yang dilepaskan.
Berbagai Sumber Radiasi disekitar Lingkungan Manusia:
Sumber radiasi berasal
dari alam dan teknologi. Sumber radiasi dari alam adalah :
a) radiasi
kosmik 0,4 mSV
b) radiasi
sinar matahari 0,4 mSV
c) radiasi
kulit bumi 0,5 mSV
d) gas
radioaktif radon 1,3 mSV
e) makanan
dan minuman yang dikosumsi
f) tubuh
manusia, yaitu karbon C-14. potassium K-40 dan polonium Po-210
Jumlah
total radiasi dari alam yang menerpa manusia serta tidak bisa dihindari adalah
2,4 milisieverts (mSV). Dari seluruh sumber radiasi alami yang tertinggi adalah
radiasi radon, asalnya dari peluruhan uranium di kulit bumi sebesar 1,3 mSV.
Sedangkan
sumber radiasi dari teknologi manusia adalah :
a) penggunaan
radiasi untuk dunia medik (6,9 mSV CT-Scanner, 0,05-0,6 mSV sinar X)
b) sisa
uji coba dari bom atom dan PLTN 0,05 mSV
c) hasil
pembakaran batu bara
d) penggunaan
produk-produk yang memancarkan radiasi
Beberapa
Penyakit Akibat Radiasi:
a.
Radiodermatitis
Radiodermatitis adalah peradangan
kulit yang terjadi akibat penyinaran local dengan dosis tinggi. Dimulai dengan
tanda kemerahan pada kulit yang terkena radiasi, kemudian diikuti oleh masa
tenang beberapa hari sampai 3 minggu baru kemudian muncul gejala yang khas
tergantung dari dosis yang diterima.
b.
Katarak
Katarak terjadi pada penyinaran mata
dengan dosis diatas 1,5 Gray (Gy), dengan masa tenang antara 5 – 10 tahun.
c.
Sterilitas (kemandulan)
Sterilitas dapat terjadi karena
akibat penyinaran pada kelenjar kelamin. Efek berupa pengurangan kesuburan
sampai kemandulan. Sel sperma yang muda lebih peka dari pada sel tua. Aktivitas
pembentukan sperma dapat mulai menurun pada dosis beberapa senti Gray (cGy).
d.
Sindrom Rasiasi Akut
Sindrom Radiasi Akut dapat terjadi
setelah penyinaran seluruh tubuh dengan dosis lebih dari 1 Gy yang diterima
secara sekaligus dengan laju dosis yang cukup tinggi oleh radiasi yang berdaya
tembus besar. Gejala diawali dengan gejala tidak khas seperti mual dan muntah,
demam, rasa lelah, sakit kepala serta diare, kemudian diikuti masa tenang
selama 2 sampai 3 minggu. Pada masa ini gejala mereda, setelah masa tenang
lewat, maka timbul nyeri perut, diare, perdarahan, anemia, infeksi bahkan
kematian.
Pencegahan:
Pencehagan radiasi dapat dilakukan dengan:
1.
Menghindari terlalu dekat dengan alat-alat yang
berpotensi memancarkan radiasi.
2.
Menggunakan alat pelindung diri seperti pakaian yang
tertutup, jaket, dll sehingga radiasi tidak langsung mengenai kulit atau badan.
3.
Menggunakan lotion.
4.
Menghindari terlalu lama berhadapan dengan alat-alat
beradiasi dengan cara mengambil waktu istirahat setelah bekerja selama 10 atau
15 menit.
5.
Menggunakan kacamata anti radiasi bila bekerja
menggunakan laptop atau komputer.
5.
Trauma
Mekanik
Trauma mekanik yang khas adalah fraktur tulang. Bila
seseorang mempertahankan dirinya terhadap suatu pukulan mungkin os. Ulnaris
akan patah, tulang radius mungkin patah apabila seseorang yang jatuh menopang
badannya dengan salah satu tangannya.
Tanda-tanda
dari fraktur adalah:
·
Nyeri pada pergerakan
·
Posisi tungkai yang abnormal
·
Functio laesa (fungsi terganggu)
Penderita tidak dapat menggunakan bagian tubuhnya yang
terluka. mulailah dengan inspeksi. Tungkai yang patah akan memperlihatkan posisi
yang abnormal (dislokasi). Setelah beberapa saat akan timbul pembengkakan
(tumor) karena darah mengumpul disekitar jaringan fraktur. Langkah berikutnya
ialah meraba dan merasakan tungkai yang sakit (palpasi). Tekanan yang ringan
pada daerah yang fraktur akan menyebabkan rasa sakit. Gejala ini tidak
spesifik.
Sebelum zaman radiografi, gerakan yang abnormal disertai
krepitasi harus ditemukan. Sejak adanya foto rontgen, prosedur yang menyakitkan
ini tidak dibutuhkan lagi. Kombinasi gejala2 yang tetap seperti yang kita
temukan pada fraktur disebut suatu sindrom.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar